Kamis, 22 Juli 2010

Gadis Horny di Warnet

Gadis Horny di Warnet

Hari itu wajah DEWI, seorang aktivis yg mendukung dan pro terhadap RUU APP terlihat tegang mendengar penuturan beberapa rekan rekannya mengenai maraknya web dan blog porno di internet yang mengeksploitasi wanita, terutama anak sekolah , artis , bahkan gambar gambar di friendster pun bisa nyasar ke situs bugil. Sebagai aktifis yang cukup senior , Dewi sudah lama mendengar mengenai hal ini namun saat itu dia diberitahu bahwa semua gambar dalam web tersebut merupakan gambar-gambar rekayasa kasar, Dewi tidak tertarik untuk melihatnya. Berbeda dengan berita yang disampaikan para rekannya ini yang mengatakan bahwa web-web porno itu sekarang berisi gambar-gambar asli dan bukan rekayasa, bahkan yang membuat Dewi sangat terkejut ketika mereka menyebutkan bahwa di antara gambar-gambar porno dalam web itu terdapat beberapa gambar porno yang berwajah mirip dirinya.

Tentu saja gadis cantik ini menyanggah keras gambar-gambar porno tersebut sebagai gambar dirinya, hanya saja berita tersebut membuat Dewi penasaran dengan web-web porno tersebut. Terdorong ingin meng-cross check kebenaran berita tersebut, Dewi kemudian meminta alamat web porno yang dimaksud , ia pun mendapatkan sebuah situs porno.dan sebuah blog porno yang isinya photo cewek ngentot semua! Jam di HP milik Dewi menunjukkan pukul 12.00 lewat ketika ia berjalan keluar dari gerbang kampusnya. Sebagaimana niatnya tadi pagi, Dewi yang masih tercatat sebagai mahasiswi di sebuah Perguruan Tinggi Negri di bandung ini bermaksud singgah ke sebuah warnet. gadis berwajah cantik dan lembut ini memang bermaksud membuktikan berita yang dibawa rekannya tadi pagi. Dewi sengaja memilih warnet yang mempunyai meja tertutup untuk menghindari prasangka buruk orang lain terhadapnya. Sebagai seorang yang dikenal menentang segala bentuk pornografi tentunya Dewi berusaha menjaga citra dirinya saat dia membuka web dan blog porno yang dikatakan temannya tersebut. Boleh jadi orang lain akan mencemooh jika seorang seperti dirinya terlihat membuka web porno dan porno.

“Ada yang kosong pak?” tanya Dewi kepada operator warnet.
“Mmm…Nomor 5..dik” jawab operator warnet sambil sedikit terkejut melihat seorang wanita cantik yg mucnul dihadapannya.
Keberadaan Dewi di warnet tersebut memang cukup menarik perhatian. Bukan saja karena kecantikan yang dimiliki Dewi, namun juga karena penampilan Dewi dengan blouse putih ketat yang membungkus tubuhnya dengan sangat indah dan entah disadarai atau tidak kancing paling atas terbuka sehingga ada sedikit pemandangan yg cukup indah ditambah celana jeans ketatnya

operator warnet sempat terpesona melihat kecantikan Dewi namun mengingat klo gadis ini adalah pelanggan baru membuatnya segan untuk berbuat lebih jauh. Walaupun ada rasa segan pada diri cowok operator warnet kepada Dewi, namun mata cowok itu nyaris tak berkedip melihat goyangan pantat Dewi ketika berjalan menuju meja warnet nomor 5.
cowok ganteng itu menelan ludah membayangkan tubuh di balik pakaian yang dipakai gadis cantik ini.

Dalam meja warnet no 5 yang tertutup itu, Dewi mulai membuka beberapa alamat wabsite porno yang didapatnya tadi pagi. Tak sampai lima menit kemudian, mata Dewi yang lebar membelalak melihat web-web porno tersebut. Wajahnya yang putih juga berubah merah padam menahan kemarahan dan rasa jijik melihat web serta weblog yang melecehkan perempuan secara seksual terutama segala hal yang berbau rape(perkosaan). Beberapa cerita porno tentang gadis abg atau mahasiswi serta gambar-gambar yang mempertontonkan kemulusan tubuh perempuan seperti dirinya membuat Dewi merasa terhina dan terlecehkan. gadis cantik ini juga merasa geram dan nyaris tidak percaya ketika kemudian dia mendapati beberapa gambar porno seorang wanita dengan wajah mirip dirinya sebagaimana laporan teman temannya yuniornya.

Tubuh gadis ini gemetar menahan kemarahan dan rasa tak percaya melihat pose-pose wanita yang berwajah mirip dirinya apalagi ditambah gambar dirinya yg ia posting di friendster bisa nyasar ke situs ini , sehingga seolah merupakan pembenaran bahwa dirinyalah yg ada di situs porno tersebut. Tanpa sadar Dewi yang dalam kesehariannya bertabiat lembut ini-mengumpat karena kemarahannya melihat gambar-gambar tersebut.

Melihat betapa gadis seperti dirinya dilecehkan dalam web tersebut, Dewi terdorong untuk membuat laporan khusus mengenai hal ini ( BF watchout !!!). Dewi berniat untuk melaporkan keberadaan web ini kepada pihak kepolisian agar pembuat situs ini ditangkap polisi. Dengan flashdisk miliknya, Dewi kemudian menyimpan puluhan cerita porno mengenai perkosaan serta gambar-gambar porno yang terpampang, terutama gambar-gambar wanita yang mirip dengan dirinya. Satu persatu beberapa gambar porno dan cerita-cerita erotis mengenai akhwat berpindah ke flashdisknya yang berkapasitas 1 GB tersebut

Dewi adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang baik baik serta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik baik pula sehingga Selain memiliki wajah cantik dan tabiat yang lembut, Dewi juga jauh dari hal-hal porno atau porno sejak kecil bahkan bagi dirinya hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang tabu.

Namun siang ini, gadis cantik ini terpaksa melihat hal-hal tabu tersebut untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya. Awal mula, Dewi memang sempat shock, bukan saja karena kemarahan yang dirasakannya namun juga karena dia tidak pernah melihat gambar-gambar porno dan porno sebelumnya. Pada mulanya memang Dewi merasa jijik dan marah melihat web tersebut, namun semakin lama ia menjelajahi berbagai web dan blog porno itu, rasa marah dan jijik yang dirasakan di menit-menit pertama berubah menjadi rasa malu. Wajah Dewi yang ayu dan lembut ini bersemu merah melihat gambar-gambar dalam web dan blog porno tersebut, apalagi ketika dia melihat gambar-gambar wanita yang berwajah mirip dirinya tengah mengulum batang penis laki-laki yang tegang.

Mata Dewi yang lebar ini membelalak nyaris tak berkedip melihat gambar-gambar wanita yang tengah mengulum batang penis laki-laki. Mata Dewi tak lagi memperhatikan wanita yang berwajah mirip dirinya namun matanya kini lekat melihat batang penis laki-laki yang tengah dikulum dan ada juga yang diremas oleh wanita itu. Dewi menggigit bibirnya kuat-kuat menahan debaran jantungnya yang berdegup kian kencang melihat urat-urat penis laki-laki yang menonjol dalam gambar tersebut. Tubuh gadis ini gemetar ketika tanpa disadarinya dia mengkhayalkan dirinya yang mengulum penis laki-laki yang menggiurkan itu. Seumur hidupnya, baru kali ini Dewi melihat batang penis laki-laki walaupun hanya dalam gambar, terlebih penis berukuran istimewa itu dalam keadaan tegang. Nafas Dewi mulai memburu dan dia mulai merasakan denyutan-denyutan di bagian dalam kemaluannya yang terasa gatal sebagaimana layaknya wanita yang mulai terangsang nafsu.
Dewi memang seorang gadis baik baik dan selama ini jauh dari berbagai hal yang porno , namun Dewi tetap seorang wanita normal yang mempunyai gairah terhadap lawan jenisnya. Dewi yang telah berusia 21 tahun seringkali timbul gairah nafsunya kepada lawan jenisnya secara alamiah Dewi sering terangsang terhadap lawan jenisnya, namun apabila nafsunya mulai terangsang, gadis ini segera menekannya dengan berbagai aktivitas. Wajah Dewi yang cantik seringkali menjadi masalah tersendiri karena membuatnya sering digoda oleh laki-laki, apalagi ternyata dalam hal berpakaian dia tidak terlalu konserfative

Godaan-godaan para laki-laki yang berbentuk ucapan-ucapan mesum, sentuhan atau kadang menempelkan tubuh mereka ke tubuhnya saat di biskota juga dapat membuatnya terangsang namun semua rangsangan nafsu yang dirasakannya dapat diredamnya dengan baik. Dewi merasa dirinya mampu menjaga diri dan mengendalikan nafsunya, tidak seperti beberapa rekan mahasiswa lainnya yang diketahuinya melampiaskan nafsunya dengan bermasturbasi. Saat Dewi menanyakan alasan mereka melakukan masturbasi, beberapa yang di antaranya adalah teman kostnya itu menjawab bahwa masturbasi lebih baik daripada ML sementara mereka masih belum berani menghadapi resikonya.

Kali ini nafsu Dewi juga merasa terangsang namun rangsangan itu bukan datang secara alamiah atau gangguan dari orang lain. Nafsu gadis ini terusik karena perbuatan dirinya sendiri sehingga kali ini Dewi merasa kesulitan untuk mengendalikannya seperti biasanya. Kian lama nafsunya semakin kuat membuat Dewi melupakan doktrin moral yang selama ini dipeganginya dan keberadaannya sebagai salah seorang aktivis penentang pornografi dan pornoaksi.

Meja warnet yang tertutup itu membuat Dewi leluasa menjelajahi berbagai web erotis dan porno yang didapatinya dengan search engine Google, terutama yang menampilkan gambar-gambar laki-laki telanjang bulat dan mempertontonkan penis mereka yang tegang. Nafsu nafsu Dewi yang mendorongnya tak lupa untuk menyimpan gambar-gambar tersebut ke dalam flash disk miliknya. Hampir satu jam kemudian wajah Dewi yang tengah dilanda nafsu sudah sangat memerah dan terlihat kontras dengan blouse putih yang dipakainya. kancing bajunya tanpa disadari sudah terlepas semua, karena sebelumnya ia tak mampu menahan tangannya untuk meremas remas bagian dadanya saat i merasakan buah dada yang terbungkus BH berukuran 34B itu menjadi sangat kencang dan mengeras.

Satu jam lebih lamanya Dewi dilanda nafsu dalam meja warnet bernomor 5 yang tertutup itu. Dalam keasyikan menjelajahi web porno tiba-tiba Dewi dikejutkan bunyi pertanda SMS masuk di HP nya.
“Hmm..dari dik soraya..”gumam Dewi ketika melihat sms yang dikirim oleh salah seorang teman di tempat kostnya yang seluruh penghuninya adalah perempuan. Isi sms itu mengabarkan bahwa salah seorang penghuni di tempat kost mereka terpergok menyimpan berbagai bacaan dan gambar porno di kamarnya dan juga kondom.

Mendapat sms dari Wulan seperti itu, tubuh Dewi gemetar. gadis ini segera tersadar dari apa yang sedang dilakukannya di meja warnet ini. Akhirnya dengan perasaan kalut, Dewi menutup seluruh web porno yang telah dikunjunginya dalam waktu satu jam lebih ini dan bermaksud segera angkat kaki dari warnet ini. Ketika seluruh windows web-web porno itu telah tertutup hingga tinggal tampilan dekstop yang terlihat di layar monitor, mata Dewi melihat sebuah icon yang berjudul Koleksi Movie di layar monitor. Tiba-tiba timbul keinginan Dewi untuk mengkliknya sehingga dia menunda untuk segera keluar dari meja warnet. Setelah ia mengklik dua kali icon tersebut, terpampanglah puluhan folder judul film yang tengah menjadi meja office di layar monitor. Namun mata gadis berwajah cantik ini melihat salah satu folder berjudul Surga yang membuat dahinya berkerenyit heran. Dengan diliputi rasa heran, Dewi mengklik folder berjudul Surga itu yang sekejap kemudian terpampang 2 file film berukuran besar yang membuatnya semakin penasaran. Niatnya untuk keluar dari meja warnet tertunda ketika rasa penasaran itu mendorongnya mengklik file film berjudul Surga yang berukuran lumayan besar.
“Ahh!”
Dewi terpekik kaget ketika file film itu terbuka ternyata merupakan file film porno. Tubuh Dewi seketika menjadi gemetar dan dadanya berdegup kencang. Setelah satu jam yang lalu ia browsing menjelajahi web-web porno yang menampilkan gambar-gambar porno yang tak bergerak, ternyata kini dia menemukan film yang menyuguhkan gambar porno yang bergerak. Kembali Dewi terombang-ambing antara keinginan melihat dan rasa bersalah, akan tetapi nafsu nafsu ternyata masih menguasainya membuat Dewi kembali duduk dalam meja warnet seperti semula. Matanya berbinar lebar menyaksikan film yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dilihatnya. Film yang agaknya berasal dari Jepang itu diawali dengan adegan sebuah keluarga muda dengan dua orang anak yang masih kecil namun adegan itu cuman sebentar dan cerita itu dimulai ketika adik kandung sang suami yang berwajah tampan ikut menumpang di rumah mereka.

Dewi kian tenggelam mengikuti jalan cerita film tersebut yang kemudian sang istri dalam film tersebut tertarik dengan adik suaminya yang masih belia itu. Sang istri dalam film tersebut digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang selalu berkimono tertutup, akhirnya terjadilah perselingkuhan antara adik sang suami dengan sang istri. Nafsu Dewi kian menguat ketika adegan percintaan pasangan selingkuh ini dieksplo dengan detail. gadis yang tengah dilanda nafsu ini hanya terengah-engah menyaksikan adegan-adegan persetubuhan yang dimulai hanya 5 menit setelah film dimulai. Puluhan menit berikutnya boleh dikatakan film itu dipenuhi adegan-adegan persetubuhan pria dan wanita degan detail dan close up, membuat Dewi yang menonton film tersebut hanya terengah-engah dalam nafsu yang kian menggelegak.
ia kembali tenggelam dalam libidonya di depan monitor yang menayangkan film porno. Kali ini Dewi tidak hanya sekedar meremas buah dadanya sendiri , ia menurunkan celananya sampai lutut sehingga terlihat sepasang pahanya yang bulat padat dan mulus. Tak sekedar itu, namun ia juga menelusupkan tangannya ke balik celana dalam krem yang dipakainya lantas dengan bernafsu jemari tangan Dewi menggosok belahan kemaluannya yang kemerahan. gadis berwajah menawan ini ternyata mempunyai kemaluan yang indah, membukit putih mulus tanpa sehelai rambut kemaluan yang menghiasinya karen rajin dibersihkan. Bibir kemaluan Dewi yang kemerahan kian terlihat memerah ketika tangannya menggosok-gosokkannya penuh nafsu nafsu.

Di saat tangan kiri Dewi mngggosok-gosok belahan kemaluannya, tangan kanannya segera menyusup ke balik BH berukuran 34B yang dipakainya. Dewi mempunyai sepasang payudara montok membukit indah yang kini terasa kian mengeras. Nafsunya telah demikian menggelegak ketika tangannya meremas-remas payudaranya sendiri sambil memmelintir putting susunya. Entah darimana Dewi belajar bermasturbasi padahal sebelumnya tidak pernah satu detikpun dia melakukan perbuatan masturbasi sebagaimana teman temannya lainnya. Mata Dewi melotot adegan-adegan mesum yang terpampang di layar monitor sementara kedua tangannya merangsang kemaluan dan payudaranya sendiri.
Puluhan menit berlalu ketika tiba-tiba HP Dewi berbunyi nyraing membuat Dewi yang tengah asyik dalam nafsunya terlonjak kaget, kali ini nada HPnya adalah nada panggil bukan nada SMS. Ketika melihat nama Wulan yang terpampang di layar HP, Dewi segera menghentikan meremas payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia mengangkat telepon.

“Ada apa dik?..” tanya Dewi dengan sedikit kesal.
“Maaf Dewi …gimana sms saya tadi…apa nia perlu dikeluarkan juga dari tempat kost kita sebagaimana beberapa orang sebelumnya ?” tanya
Dewi terdiam. Nia adalah penghuni kost yang dimaksud dalam sms dari Wulan sebagai gadis yang mengkoleksi gambar dan cerita porno juga kondom di tempat kost mereka
“Tunggu dulu…biar saya datang dulu…nianya kemana?”
“Sudah pergi ..mungkin malu dia..tapi barang-barangnya masih di kamarnya dan barang-barang porno itu sudah saya amankan”
Dewi kembali terdiam.
“Ya nanti kita bicarakan.. tunggu aku datang aja”

Ketika kembali pandangan Dewi ke layar monitor, film tersebut sudah mendekati akhir, berarti satu jam lebih gadis cantik ini tenggelam dalam nafsu ketika menonton film tersebut. Telepon tadi ternyata mampu membangkitkan kembali kesadarannya akan perbuatan yang sedang dilakukannya. Dengan gontai Dewi membenahi pakaiannya yang awut-awutan dan membuatnya setengah telanjang. Untunglah meja warnet itu tertutup rapat tak seoarangpun melihat keadaan Dewi dengan aurat yang tersingkap lebar.

Dewi keluar dari meja warnet nomor 5 setelah hampir 4 jam dia berada di dalamnya. blouse yang dipakainya terlihat kusut masai di bagian dada. Dewi berjalan gontai dengan pikiran yang kalut berniat menuju kasir warnet, namun ia merasakan celana dalam yang dipakainya terasa basah membuatnya risih. Dewi menghentikan langkahnya ke meja kasir,dan berbelok ke toilet warnet. Dalam toilet yang cukup bersih itu, Dewi melepas celana dalam krem yang dipakainya . Dewi memperhatikan celana dalam yang terasa basah oleh lendir cukup banyak. Sekian jam Dewi tenggelam dalam nafsu membuatnya berulangkali menyemprotkan cairan kenikmatan yang membuat celana dalamnya basah. Dewi segera membungkus celana dalam yang semula membungkus bagian vitalnya dengan tissu kemudian disimpannya dalam tas miliknya. Sebelum keluar toilet, Dewi sempat mencuci kemaluannya yang terlihat putih kemerah-merahan tanpa sehelai rambutpun yang terbiarkan tumbuh. Bukit montok kemaluan Dewi yang mulus dengan bibir kemaluan yang merekah merah itu dicucinya berulangkali sebelum dilap dengan tisuue. IA merasa yakin tak seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak memakai celana dalam saat ini.

Dewi membuka pintu toilet lantas dengan sedikit canggung, gadis cantik ini berjalan menuju ke kasir warnet yang masih dijaga oleh cowok ganteng. Cowok itu memandang Dewi dengan pandangan penuh arti sembari tersenyum. “Sudah dik?”tanyanya sembari tetap memandang kecantikan gadis dihadapannya. “Ya” jawab Dewi pendek sambil menyodorkan lembaran uang pecahan 20 ribu. Dewi menyadari pandangan cowok ganteng yang seakan ingin menelanjanginya sehingga membuatnya tidak menyukai pandangan cowok ganteng tersebut.
“Dik jadi member aja…koleksi film kita nambah terus lho. Makin asyik lho” ujar cowok itu sambil menghitung uang kembalian.
Dewi terperanjat kaget mendengarnya, wajah ayu gadis berkulit putih ini seketika menjadi merah padam. Dewi tidak menyangka kalau operator warnet bisa mengetahui dia melihat film porno dalam meja warnet.
“Mmm…makasih aja” ujar Dewi tergagap lantas tiba-tiba saja ia setengah berlari menuju pintu keluar warnet. Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-dalam menahan rasa malu yang dirasakannya. “Kembaliannya dik!!..”teriak cowok operator warnet ini namun Dewi tidak lagi mendengarnya. Begitu keluar dari warnet Dewi juga tidak menunggu bus kota seperti biasanya namun tangannya segera melambai menghentikan Ojek yg kebetulan lewat!begitulah cerita Gadis yang mendukung UU APP tapi ternyata Horny di Warnet!hihihi...baru tau dia kenikmatan dunia

1 komentar: