Rabu, 21 Juli 2010

Cewek Cafe Matahari Terbit


Cewek Cafe Matahari Terbit

Written on January 11, 2009 – 4:09 am | by admin |

Sore itu aku berencana mau pergi ke Matahari Departemen Store berbelanja untuk keperluan seminggu, sambil jalan-jalan cuci mata, pukul 20.00 aku telpon Adi, pemuda tampan untuk mengantarku kesana, lama aku sudah menunggu tapi pria idamanku namun setelah satu jam akhirnya nongol juga. Tanpa aku sadari dia nyelonong masuk tanpa permisi ke kamar kosku yang sempit, akupun terkesiap dari lamunanku, jantungku berdebar mengingat baru seminggu lalu teman disebelahku dianiaya para perampok tak bertanggungjawab.

Seketika hatiku tenang setelah Adi ada disampingku sembari berkata; “gimana jadi ngak”, akupun menyahut; “jadi dong, tapi mas Adi mandi dulu dan pakaian seragamnya diganti dengan baju kaosku”. “OK”, kata mas Adi, diapun berlalu memasuki kamar mandi.Namun belum ada lima menit di kamar mandi, Adi bergegas membuka pintu kamar mandi dan merangkulku dari belakang sehingga dandananku jadi tak karuan, ternyata barangnya Adi mau minta aku punya maklum sudah dua minggu dia tak dapat jatah karena dia adalah anggota kelompok gigolo yang paling muda, jadi dia kebanyakan mengalah untuk bisa kencan dengan aku.

Adi mulai mencium tengkukku penuh nafsu, aku membalikan badanku tapi Adi menyerudukku dan menekan dengan badannya yang bidang, dia mulai menciumku terasa hangat melekat dibibirku, tangannya mulai mengerayangi buah dadaku yang berukuran sepuluh jari penuh dan memelintir puting susuku. Diam – diam aku mulai menikmatinya.

“Sus, sudah lama aku ingin berduaan denganmu”, katanya berterus terang. hatiku tersentak juga, padahal selama ini aku tak berprasangka apapun pada Adi, kemudian ia mulai membuka kaosnya. Tampak tubuhnya yang atletis dan dadanya yang bidang. lalu ia pun mulai melucuti celana pendeknya dan, astaga… ternyata dia tidak memakai celana dalam.

Pantas saja tadi aku merasakan kontolnya yanng besar itu tergesek-gesek di pantatku. “Kamu mau ini, Sus?” tanyanya,”ayo, cobain aja, kamu kan belon pernah nyobain yang beginian, kan? Adi menuntun kepalaku ke bawah.

“Ayo’ hisaap, Sus….” aku terpaksa membuka mulutku. dengan gemetaran, aku mulai memasukkan kontol Adi yang kira-kira berukuran 21 cm itu.”uuukhhh….rasanya mo muntah,”kataku”ngak apa-apa, Sus, ayo terus kulum semuanya.”

Mulutku terasa penuh disumbat oleh kontol Adi. baru kali ini aku melihat dan langsung merasakan kontol cowok yang amat super panjang dan besar itu. hendra menjambak rambut belakangku, kemudian pantatnya digoyangkan maju mundur , ke kiri dan kanan. lalu aku disuruhnya berdiri. dengan cepat dicopotnya kaos dan kolorku. Adi terpana demi melihat buah dadaku yang berukuran 10 jari penuh.

Dijilatinya buah dadaku, aku merasakan geli tapi nikmat. tangan kirinya mempermainkan pentil susuku dan tangan kanannya mempermainkan pepekku yang telah dari tadi basah, lantas dimasukannya barangnya yang berukuran super itu, maju mundur terus menerus yang mana setelah kuhitung Adi melakukannya sebanyak seribu enam kali, tiba-tiba………….

“Oooogh…Sus, terussssssss….” aku merasakan ada yang mo keluar dari dalam kontolku.” Sus…aku sudah mo kkkkeluuuuuuuuaar…”. tiba-tiba Adi menghentikan rangsangannya. kami berganti posisi 69. kini aku mulai mengghisap dan menciumi punya Adi.

Terus saja kukulum dan kujilati semuanya, dari kepala, batang, dan buah pelernya ke batangnya lagi begitu seterusnya…. Dalam hati aku senang juga, tak menyangka kalo main sama Adi ternyata enak juga.”jack…..aku udaaaah ngggaaaak taaaahhhannnn….” kemudian menyemprotlah pejuh Adi ke wajahku mulai dahi, pipi, hingga bibirku.

“Maapin gua Sus…” kata Adi sambil merebahkan tubuhnya yang terkulai lemas, akhirnya kami berdua tidur lelap sampai esok paginya, ngak jadi pergi ke matahari, Adi pun lantas pergi ke kantor karena dia harus nyemput tamu dengan pesawat SQ 142.

Bagi teman-teman club gigolo terimakasih atas bantuannya semenjak saya ngak masih kerja di cafe bilangan matahari terbit, Thanksssssssssss.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar